Jakarta, OKUTIMUR.CO – Presiden Jokowi, mengatakan bahwa pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp400,1 triliun sejak tahun 2015 hingga saat ini. Presiden mengingatkan agar penyaluran tersebut dapat dikelola dengan bijak dan tepat sasaran.
“Hati-hati pengelolaan dana desa yang jumlahnya tidak sedikit, jumlahnya sangat besar sekali, sekali lagi Rp400,1 triliun itu duit gede sekali. Begitu salah sasaran, begitu tata kelolanya tidak baik bisa lari kemana-mana. Ini perlu saya ingatkan,” tegasnya saat Peluncuran Sertifikat Badan Hukum BUM Desa dan Rakornas BUM Desa 2021 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin, 20 Desember 2021.
Transformasi ekonomi di desa melalui BUM Desa menjadikan desa sebagai basis kegiatan ekonomi yang produktif. Jokowi juga menambahkan BUM Desa bersama dapat memacu pertumbuhan usaha baru yang dibutuhkan di masyarakat.
“Perusahaan swasta maupun BUMN dapat melibatkan BUM Desa dalam setiap kegiatan yang dilakukan,”Katanya

Adapun berjualan tidak hanya berjualan di desa itu tidak berjualan untuk domestik tetapi juga bisa masuk ke pasar ekspor dan sekarang ini peluang seperti itu terbuka lebar,”Jelasnya.
Sementara Menteri desa Gus Halim menyampaikan dalam laporannya pada tanggal 20 Desember 2021, secara perdana telah diluncurkan Sertifikat Badan Hukum 1.604 BUM Desa dan 23 BUM Desa Bersama. Dengan sertifikat ini, BUM Desa dan BUM Desa Bersama memiliki keleluasaan dalam menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra dalam pengembangan bisnis,”Ucapnya.

Sesuai Perpres 59 tahun 2017. Gus Halim mengatakan, implementasi Pencapaian SDGs desa diawali dengan pemutakhiran data oleh 1,6 juta lebih yang telah menghasilkan data rinci warga, keluarga, wilayah Rukun Tetangga, pada 46.256 desa.
Menurut dia, Dana desa telah disalurkan sejak tahun 2015 sebesar Rp20,8 T, tahun 2016 sebesar Rp46,7 T, tahun 2017 sebesar Rp59,8 T, tahun 2018 sebesar Rp59,8 T, tahun 2019 sebesar Rp69,8 T, tahun 2020 sebesar Rp71,1 T, dan tahun 2021 sebesar Rp72 T, yang totalnya mencapai Rp400,1 Triliun.
Diketahui kenaikan dari BUM Desa naik 600 persen. tepatnya 600,6 persen. Tahun 2014 sebanyak 8.100 melompat menjadi 57.200 BUM Desa,” Kata Gus Halim. [hms]