Tiga Forum Masyarakat Akui Situasi kabupaten OKU Timur Cukup Kondusif
OKUTIMUR.CO, Martapura – Kepala Badan kesatuan bangsa dan politik OKU Timur H. Faizal, S.K.M, M.M menerima silaturahmi dan pertemuan tri wulan dengan Tiga Forum sekaligus bersama kepengurusannya.
Yakni Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan forum Pembauran kebangsaan dan forum kerukunan umat beragama (FKUB) kehadiran mereka tampak dihadir staff khusus bupati bidang keagamaan Dr. Gus Makmum melalui pertemuan tersebut penuh keakraban berlangsung diruang kepala badan Selasa (11/4/2023).
Keban Kesbangpol H. Faizal menuturkan pertemuan nya dengan tiga forum dalam rangka jalin silaturahmi dan menggelar pertemuan tri wulan untuk mengetahui beragam informasi ditengah masyarakat sekaligus silaturahmi sebelum perayaan Idul fitri.
”Selain menerima laporan kondusifitas masyarakat pihak berharap kehadiran Forum yang ada dapat membantu pemerintah dalam memajukan daerah melalui program bupati OKU Timur Maju lebih mulia dan kondisi persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat,” Jelas Faizal usai dibincangi
Sedangkan laporan Forum Kerukunan umat beragama yang di sampaikan Pdt. Denny Yudha Alexander Tampi, S.Si mewakili ketua FKUB dia menyampaikan hasil pemantauan ditengah kerukunan masyarakat dan umat beragama hingga dinilai cukup baik.
”Sejauh ini tercipta nya kerukunan umat beragama meskipun berbeda keyakinan bahkan tidak ada nya konflik diharapkan situasi ini dapat memberikan dampak baik bagi kemajuan ekonomi masyarakat.” Ujar Pendeta Deni.
Sedangkan sekretaris Forum FKDM yang disampaikan Bambang Suhartono dia menjelaskan keberadaan pihaknya dalam meningkatkan kerukunan masyarakat yang bekerjasama dengan pihak Kamtibmas sehingga tercipta kedamaian.
”Meskipun adanya beberapa temuan yang ada namun keadaan masyarakat dapat kondusif kerena terjalin persatuan yang selama ini sudah terbina.” Ucap Bambang.
Dibagian Ahir forum Pembauran kebangsaan FPK sebagai tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan masyarakat dapat terbina kerukunan antar suku bangsa di OKU Timur.
Sehingga dapat tercipta ini melalui dukungan pemerintah daerah meskipun ada perbedaan Suku bangsa hal ini dapat di jadikan sebagai warisan budaya menjadi perekat terjaganya persatuan Suku bangsa di tengah masyarakat (*)