Kegiatan Desa Cantik Bupati Lanosin inginkan Minim Margin Error
Kegiatan yang dihadiri Bupati H. Lanosin didampingi wakil Bupati H.M Adi Nugraha Purna Yudha, S.H, kepala BPS provinsi sumatera selatan, Kepala BPS OKU Timur Ir. Budiyanto, M.A.P, kepala OPD, Camat dan kepala desa se kabupaten sebiduk sehaluan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera selatan Dr. Ir. Zulkipli, M.S.i dalam sambutannya mengatakan, mengapresiasi kegiatan program desa cantik yang nantinya diintegrasikan dengan kegiatan mendukung pelaksanaan pengentasan kemiskinan ini Sumatera Selatan.
“Pada tahun 2022 provinsi Sumatera Selatan peningkatan kegiatan perekonomian sebesar 0,89 %, kita akan bisa menyelesaikan dengan secara sempurna kegiatan-kegiatan dari sisi kependudukan yang sudah berintegrasi dengan dinas kependudukan dalam pertemuan di Bandung dengan seluruh desa secara nasional,” katanya.
Menurutnya, Kabupaten OKU Timur sampai dengan saat ini memiliki tingkat kemiskinan hanya tinggal sedikit lagi, “Nantinya di Tahun 2022 kemungkinan angka 10,6% turun ke bawah karena saat ini posisi Sumatera Selatan negatif 0,94% dari posisi bulan Maret,” ungkapnya.
Jadi, dampak terhadap seluruh komponen di OKU Timur sudah sesuai belum dengan data yang mencapai 29,94% dalam bidang sosial. “Setiap tahun begitu banyak bantuan uang yang disalurkan tetapi angka terima bantuan itu begitu rendah, efeknya dari tahun 2017 sampai dengan tahun yang sekarang tidak tepat sasaran,” jelasnya.
Melalui Desa cantik bahwa desanya itu beres maka kelurahan kecamatannya itu beres, Kabupaten kotanya itu juga akan dapat kita selesaikan, “Sehingga apabila tidak lagi kita temukan jumlah desa tidak sama dengan jumlah kecamatan datanya, jumlah kecamatan tidak sama dengan jumlah kabupaten kota, kedepan akan menjadi tantangan untuk kita semua bahwa harus sama-sama memiliki komitmen untuk membangun desa cantik ini untuk mencapai 100%” katanya.
Sedangkan Bupati Enos dalam amanatnya, margin error kesalahan dalam menentukan kebijakan itu tergantung sampel yang diberikan, “Dalam menyuguhkan data-data yang akan diberikan oleh pemerintah, jadi pembangunan itu harus sesuai dengan potensi daerahnya,” katanya.
Ditambahkannya, kebijakan yang tidak terjadi margin error untuk melakukan deklarasi-deklarasi menuju gerakan Desa cantik yang jelas tolak ukurnya guna menuntaskan kemiskinan.
“Gubernur berpesan OKU Timur itu harus menjadi kabupaten yang terdepan agar supaya dapat ditularkan kepada kabupaten yang lain sehingga dapat menjadi tolak ukur seluruh kabupaten,” katanya.
Kegiatan ditutup dengan penandatangan deklarasi dukungan pelaksanaan yang ditandangani pihak terkait. [R10]