DPPKB OKUT, Sosialisasikan Cara Konkrit Penurunan Angka Stunting

0 0
Read Time:2 Minute, 27 Second

OKUTIMUR.CO, Martapura – Guna mendukung Pemerintah OKU Timur melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) sosialisasikan cara konkrit penurunan angka stunting dengan menggelar internalisasi pengasuhan balita, memberikan dukungan dan fasilitasi ke-2 Lokus kecamatan Martapura dan Jayapura.

Acara tersebut dibuka ketua TP PKK dr. Sheila Noberta, S.pA, M. Kes diwakili PLT Kadis DPPKB Andrian Helmi, S.K.M,.M.M, didampingi Narasumber Sub Koordinator BKBA dan Lansia perwakilan provinsi Sumatera Selatan Berdita, S.K.M, M. KM sebagai peserta tenaga kesehatan bidan Desa dan tenaga penyuluh KB Kecamatan.

Kegiatan Sosialisasi melalui Internalisasi Pengasuhan Balita ini dilaksanakan selasa pagi (18/10/2022) di Aula Bina Praja 1 Pemkab OKU Timur.

PLT Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) OKU Timur Adrian Helmi, S.K.M, M.M menyampaikan, kegiatan ini salah satu strategi dilakukan oleh Pemerintah adalah dengan melakukan sosialisasi Internalisasi pengasuhan Balita dan dalam rangka penurunan stunting 1000 di Hari Pertama Kehidupan (HPK) di rumah keluarga sasaran.

Dia menekankan, kepada para Penyuluh KB dan Tim Pendamping Keluarga untuk fokus memberikan edukasi para Catin atau Calon Pengantin serta ibu hamil bagi bayi 1.000 hari kehidupan pada mereka.

“Melalui kegiatan ini para calon pengantin atau catin dan Ibu mendapat pendampingan. Hal ini merupakan PR kita bersama untuk fokus memberikan edukasi agar mereka paham terhadap stunting,” Kata Helmi.

Selain itu, disampaikan Helmi edukasi ini akan dimulai dari mulai dari ibunya si bayi itu diberikan pendidikan edukasi bagaimana tentang kebersihan terkhusus masyarakat agar memahami apa itu stunting.

”Kegiatan ini diharapkan dapat menurunnya angka stunting demi mewujudkan OKU Timur Maju lebih Mulia, ”Alhamdulillah kabupaten OKU Timur semenjak tahun 2019-2021 sudah banyak mengalami penurunan, sehingga dapat mengikuti apa yang menjadi program pemerintah pusat,” Ucapnya.

Sementara, mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Berdita, S.K.M, M.KM selaku Sub Koordinator Bidang BKBA dan Lansia dalam sambutannya menyampaikan, suksesnya gerakan penyebarluasan informasi pentingnya 1.000 HPK dan balita ini tentu tidak dapat berjalan sendiri.

Dimana Penanganan stunting dilakukan sejak prakonsepsi atau pembuahan hingga usia 2 tahun dikenal dengan masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

Selain itu, dalam pelaksanaan strategi ini, perlu dukungan kerja sama dari berbagai pihak, baik itu dari OPD KB, Penyuluh KB, TPK serta dari seluruh kader BKB (Bina Keluarga Balita), BKR (Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia) dan program Usaha Peningkatan Pendapatan Kelompok Akseptor.

Dengan demikian, kata Berdita, melalui kegiatan internalisasi pengasuhan balita di berbagai tingkatan wilayah sampai desa diharapkan mampu sebagai kanal penyebarluasan informasi tentang pentingnya 1000 HPK.

“Selain itu, kami juga ingatkan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan, terutama pada aplikasi,” Katanya.

Dengan demikian, Berdita meyakini bahwa akan mencapai angka prevalensi yang telah ditargetkan sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 20221 yaitu dapat duturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dan Penyuluh KB. Di akhir kegiatan, peserta membuat Rencana Tindak Lanjut sebagai peta pelaksanaan kegiatan Internalisasi Pengasuhan Balita di masing-masing kecamatan. (JA)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

OKUTIMUR

PT. MEDIA BHAKTI TRI PUTRA