Desa Devisa Kopi Subang
Program Desa Devisa Merambah Kopi Subang
Jakarta, OKUTIMUR.CO – 13/07/2021 Kemenkeu – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, meluncurkan Desa Devisa ketiga di Indonesia di Kabupaten Subang, Jawa Barat dengan jenis kopi Arabika (Java Preanger) dan Robusta. Peluncuran ini bertepatan dengan Hari Koperasi.
Program yang berbasis pemberdayaan masyarakat ini, memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor agar mendorong kemandirian petani kopi di Subang melalui rangkaian pelatihan, pendampingan serta pemanfaatan jasa konsultasi, sehingga mampu merambah pasar ekspor kopi dunia dengan produk berkualitas.
Dikutip dari rilis LPEI, program ini meliputi pelatihan mengenai teknik budidaya dan pengolahan kopi, perluasan akses pasar ekspor, penyusunan laporan keuangan, dan peningkatan kapasitas produksi. LPEI akan bekerjasama dengan Koperasi Gunung Lunur Berkah (GLB) dalam pendampingan para
peningkatan kapasitas produksi. LPEI akan bekerjasama dengan Koperasi Gunung Luhur Berkah (GLB) dalam pendampingan para petani kopi yang jumlahnya 208 orang di bawah binaan Koperasi Gunung Luhur Berkah selama enam bulan ke depan.
“Kami cukup yakin dengan potensi Subang dengan komoditas kopinya dan berharap melalui program pelatihan selama enam bulan ke depan dapat meningkatkan kapasitas petani, sehingga kualitas biji kopinya juga dapat memenuhi kebutuhan ekspor. Kami juga berharap, kolaborasi yang terjalin antara Koperasi Gunung Luhur Berkah dan Pemerintah Daerah Subang dapat menjadi salah satu solusi awal di tengah kondisi pandemi yang kita hadapi,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, D. James Rompas pada acara peluncuran Desa Devisa Kopi Subang yang diselenggarakan secara virtual, Senin (12/07).
Pendampingan akan diberikan kepada petani di enam desa yaitu Cisalak, Nagrak, Cupunagara, Darmaga, Sukakerti, dan Pasanggrahan. Kapasitas produksi keenam desa mencapai lebih dari 100 ton biji kopi setiap tahunnya dengan luas kebun 140 hektar.
Program Desa Devisa membangun sineko selain dengan pemerintah daerah (Pemda)
Program Desa Devisa membangun sinergi selain dengan pemerintah daerah (Pemda) dan koperasi setempat, LPEI juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) dalam proses penjajakan Desa Devisa Kopi Subang. Kolaborasi sejumlah institusi pusat dan daerah ini juga diharapkan dapat memperkuat program pendampingan yang akan diberikan.
Sebelumnya, LPEI telah berhasil membentuk dua Desa Devisa yaitu Desa Devisa Kakao di Jembrana, Bali dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinan ramah lingkungan yang telah mampu melakukan ekspor secara berkelanjutan ke Eropa. (LPEI/nr/ip)