Dari 11 kabupaten Kota, OKU Timur Ikuti Diskusi Arahan Menko PMK

1 0
Read Time:1 Minute, 32 Second

OKUTIMUR.CO, Martapura – Kabupaten OKU Timur turut menghadiri Zoom Meeting Roadshow Daring bersama Menko PMK dengan tema “Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatra Selatan”, Selasa 28 Maret 2023 berlangsung di Bina Praja II.

Kegiatan diskusi yang juga diisi persentasi dari 6 (enam) dari Kabupaten Musi Rawas, Ogan Ilir, Banyu Asin, Muara Enim, Musi Rawas Utara dan Ogan Komering Ulu serta dialog peserta 11 kabupaten/kota Sumatera Selatan.

Bupati Lanosin yang diwakili wakil Bupati Yudha bersama forkompinda mengatakan, Kabupaten OKU Timur dalam stunting mengalami penurunan, dimana prevalensi stunting (SSGI) pada tahun 2021 21,5 dan pada tahun 2022 19,1.

“Sedangkan untuk angka kemiskinan ekstrem, penduduk miskin ekstrem pada tahun 2021 sebanyak 6.809 jiwa dan pada tahun 2022 turun menjadi 4.156 jiwa, ini tentu mengalami trend yang positif,” Katanya yang juga dihadiri Kabag Ops Polres OKU Timur Kompol Alex Andriyan.

Sedangkan sambutan Menko PMK Prof. DR. Muhajir Effendy, M.A.P mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk mensinkronkan dan mengharmonisasikan program-program prioritas pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan SDM dan Kebudayaan dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.

“Masih sekitar 11%, untuk itu mohon untuk segera didorong penyerapannya, Presentase kemiskinan ekstrem di Provinsi Sumsel 3,19% dan jumlah penduduk miskin ekstrem 279.630 jiwa. Kondisi ini sudah lebih baik, Sesuai Permendes 8/2022 prioritas dana desa adalah untuk kemiskinan ekstrem, stunting dan ketahanan pangan,” Ungkapnya.

Selain itu Menko PKM meminta, untuk menggunakan data P3KE verifikasi dan validasi dapat dikirimkan kembali ke Kemenko PMK sebagai upaya penajaman sasaran penghapusan kemiskinan ekstrem dan stunting.

Sementara Gubernur Sumatera Selatan melalui Asisten I Pemprov Sumsel menjelaskan, Penurunan balita stunting Provinsi Sumatra Selatan menunjukkan penurunan 6,2 % untuk tahun 2021-2022.

“Sedangkan tingkat kemiskinan Provinsi Sumsel pada tahun 2022 menurun sebesar 0,84%, namun angka kemiskinan ekstrem mengalami kenaikan pada tahun 2022 sebesar 0,05%,” Jelasnya. (Td)

OKUTIMUR

PT. MEDIA BHAKTI TRI PUTRA